Jalan Sawah Rusak, Babinsa dan Warga Kaliploso Turun Tangan

Jalan Sawah Rusak, Babinsa dan Warga Kaliploso Turun Tangan

Cluring, Kerusakan jalan sawah di Dusun Plosorejo, Desa Kaliploso, Kabupaten Kediri, mendorong Babinsa bersama warga setempat menggelar kerja bakti perbaikan, Minggu 16/11/2025. Aksi gotong royong itu dilakukan guna memulihkan akses utama para petani yang mulai terganggu akibat kondisi jalan yang berlubang dan menghambat distribusi hasil panen.

Jalan penghubung antar lahan pertanian di Dusun Plosorejo mengalami kerusakan cukup parah setelah intensitas hujan tinggi melanda wilayah tersebut. Tanah yang labil dan aliran air dari persawahan menyebabkan badan jalan tergerus, sehingga sulit dilalui kendaraan roda dua maupun mesin pertanian.

Babinsa Kaliploso Serda Pipiet Susilo Hartanto bersama puluhan warga turun langsung dengan membawa peralatan sederhana, mulai dari cangkul, sekop, hingga gerobak dorong. Kerja bakti ini juga melibatkan tokoh masyarakat dan perangkat desa yang turut memantau jalannya kegiatan.

Kegiatan berlangsung sejak pagi di sepanjang jalur sawah Plosorejo, yang menjadi akses vital bagi masyarakat Kaliploso dalam mengangkut hasil pertanian, pupuk, dan kebutuhan produksi lainnya.

Menurut warga, kerusakan jalan membuat aktivitas pertanian terhambat. “Kalau dibiarkan, kami kesulitan mengangkut gabah. Motor sering tergelincir dan butuh waktu lebih lama untuk sampai ke jalan utama,” ujar salah satu petani yang ikut kerja bakti.

Babinsa memimpin koordinasi lapangan, sementara warga bekerja secara bergotong royong meratakan permukaan jalan, mengisi lubang dengan material tanah dan batu, serta membuat saluran air kecil di sisi jalan untuk mencegah erosi berulang.

Sementara itu, Babinsa menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Kami hadir untuk membantu masyarakat. Perbaikan akses ini penting agar kegiatan pertanian tetap berjalan lancar,” ujarnya.

Usai perbaikan, akses jalan kini lebih aman dilalui. Warga berharap pemerintah desa dapat menindaklanjuti perbaikan permanen agar kerusakan tidak kembali terjadi saat musim hujan berikutnya.

Kegiatan gotong royong tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan menjadi contoh solidaritas warga dalam menjaga infrastruktur pertanian yang menjadi penopang perekonomian lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *